Senin, 08 Maret 2021

KONEKSI ANTAR MATERI PEMBELAJARAN SOSIAL DAN EMOSIONAL

 

CGP-SELFI SUHESTI-ANGKATAN  I – KAB.BONE


PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

Untuk Menciptakan murid yang berkualitas tentulah tidak cukup jika hanya mengandalkan kemampuan akademiknya saja, Murid juga perlu mengembangkan aspek sosial dan emosionalnya. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi sosial-emosional berperan penting dalam keberhasilan akademik maupun kehidupan  seseorang. Pembelajaran Sosial Emosional Adalah proses mengembangkan keterampilan, sikap dan nilai – nilai yang diperlukan untuk memperoleh kompetensi social dan emosional sebagai modal seseorang berinteraksi dengan dirinya, orang lain dan lingkungan sekitar

Pembelajaran sosial dan emosional bukan hanya penting bagi murid melainkan juga penting bagi guru. Sebelum guru dapat membantu murid, ia perlu belajar memahami, mengelola, dan  menerapkan pembelajaran sosial dan emosional  dalam dirinya. Pemblajaran social dan emosional merupakan pembelajaran yang dilakukan secara kalaboratif seluruh komunitas sekolah, proses kalaborasi ini memungkinkan anak dan orang dewasa disekolah memperoleh dan menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap positif mengenai aspek sosial dan emosional.

Pembelajaran sosial dan emosional bertujuan untuk :
1) memberikan pemahaman, penghayatan dan kemampuan untuk mengelola emosi
2) menetapkan dan mencapai tujuan positif
3) merasakan dan menunjukkan empati kepada orang lain
4) membangun dan mempertahankan hubungan yang positif serta
5) membuat keputusan yang bertanggung jawab.
 

Pembelajaran sosial dan emosional dapat diberikan dalam tiga ruang lingkup: 

1.      Rutin : pada saat kondisi yang sudah ditentukan diluar waktu belajar akademik, misalnya kegiatan lingkaran pagi, atau kegiatan setelah makan siang.

2.      Terintegrasi dalam mata pelajaran: misalnya melakukan refleksi setelah menyelesaikan sebuah topik pembelajaran, membuat diskusi  kasus atau kerja kelompok untuk memecahkan masalah

3.      Protokol: menjadi budaya atau aturan  sekolah yang  sudah menjadi kesepakatan bersama dan diterapkan secara mandiri oleh murid atau  sebagai kebijakan sekolah untuk merespon situasi atau kejadian tertentu. Misalnya, menyelesaikan konflik  yang terjadi dengan membicarakannya tanpa kekerasan,  mendengarkan orang lain yang sedang berbicara.

Pembelajaran Sosial dan emosional ini sangan terkait dengan pemikiran kihajar dewantara, dimana Ki Hajar Dewantara melihat manusia lebih pada sisi kehidupan psikologinya. Menurutnya, manusia memiliki daya jiwa yaitu cipta, karsa dan karya. Pengembangan manusia seutuhnya menuntut pengembangan semua daya secara seimbang. Pengembangan yang terlalu menitikberatkan pada satu daya saja akan menghasilkan ketidakutuhan perkembangan sebagai manusia.

Ia mengatakan bahwa pendidikan yang menekankan pada aspek intelektual belaka hanya akan menjauhkan peserta didik dari masyarakatnya. Dan ternyata pendidikan sampai sekarang ini hanya menekankan pada pengembangan daya cipta dan kurang memperhatikan pengembangan olah rasa dan karsa. Jika berlanjut terus, akan menjadikan manusia kurang humanis atau manusiawi.

Pendidikan yang teratur adalah yang bersandar pada perkembangan ilmu pengetahuan atau ilmu pendidikan. Ilmu ini tidak boleh berdiri sendiri, ada saling hubungan dengan pengetahuan lain. Ilmu harus berfungsi sebagai pelengkap sempurnanya mutu pendidikan dan pembangunan karakter kebangsaan yang kuat.

Dalam menyelenggarakan pengajaran dan didikan kepada rakyat, Ki Hajar menganjurkan agar kita tetap memperhatikan ilmu jiwa, ilmu jasmani, ilmu keadaban dan kesopanan (etika dan moral), ilmu estetika dan menerapkan cara-cara pendidikan yang membangun karakter.

Seorang guru harus lah sehat dan bahagia jiwanya.  jiwa yang sehat ini bisa terlihat ketika ada dalam kondisi berkesadaran penuh ( mindfulness). Dimana Kesadaran penuh (mindfulness) menurut Kabat - Zinn (dalam Hawkins, 2017, hal. 15) dapat diartikan sebagai kesadaran yang muncul ketika seseorang memberikan perhatian secara sengaja pada kondisi saat sekarang dilandasi rasa ingin tahu dan kebaikan (The awareness that arises when we pay attention, on purpose, in the present moment, with curiosity and kindness).

Ada beberapa kata kunci, yaitu: kesadaran (awareness), perhatian yang disengaja (on purpose), saat ini (present moment), rasa ingin tahu (curiosity), dan kebaikan (compassion). Artinya ada keterkaitan antara unsur pikiran (perhatian), kemauan (yang bertujuan), dan rasa (rasa ingin tahu dan kebaikan) pada kegiatan (fisik) yang sedang dilakukan.





                                                                                Penulis


                                                                                Selfi Suhesti

2 komentar:

KOMPONEN – KOMPONEN PENDIDIKAN DAN CARA PENANGANANNYA

  Berbicara masalah komponen – komponen Pendidikan dan cara penanganannya terlebih dahulu kita bahas apasih yang dimaksud komponen?.   Kompo...