Senin, 12 April 2021

PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN

 

PENGARUH PANDANGAN KI HAJAR DEANTARA PADA PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI SEORANG PEMIMPIN PEMBELAJARAN

 

Sebagai Tokoh Pendidikan bagi Ki Hajar Dewantara Pendidikan haruslah memerdekakan kehidupan, akar kepribadian yang baik adalah kata merdeka. Menurutnya manusia memiliki daya jiwa yaitu cipta, karsa dan karya ketiganya harus berkembang secara seimbang, jika tidak terjadi ketidak utuhan perkembangan sebagai manusia. Karena itu kemerdekaan harus menjadi tujuan Pendidikan, system pengajaran diharapkan berfaedah bagi jiwa dan raga bangsa. Ki hajar mengingin kan guru mengutamakan kemerdekaan muridnya agar mampu menemukan setiap kompetensi murid untuk kehidupannya yang Bahagia. Hal itu tertuang pada tiga filosofi pemikirannya yaitu ing ngarso sung tulado, ing madyo mangung karso, dan tutwuri handayani jika diartikan didepan menjadi telada, di tengah membangun kemauan , dibelakang memberi dorongan.

Dari filosofi pemikiran kihajar dewantara seharusnya sebagai pemimpin pembelajaran guru mengutamakan kepentingan murid dalam pengambilan keputusan. Untuk setiap kebijakan yang diputuskan haruslah berdasarkan pada kepentingan murid. Dalam pengambilan keputusan nantinya guru akan dihadapkan pada situasi dilema etika dan bujukan moral, namun sebagai pemimpin pembelajaran guru seyogyanya akan memuarakan pilihannya pada pilihan yang paling tepat yaitu pilihan yang paling benar untuk muridnya.

 

NILAI-NILAI YANG TERTANAM DARI DALAM DIRI  BERPENGARUH KEPADA PRINSIP -PRINSIP PENGAMBILAN KEPUTUSAN.

 

Manusia harus menyadari bahwa dirinya memiliki landasan moralitas yang menuntun mereka dalam mengambil Tindakan yaitu fitrah, hati Nurani dan Tindakan kemanusiaan. Fitra mengacu kepada kecenderungan manusia pada kebenaran, kebaikan dan keindahan. Fitra ini merupakan bentuk keseluruhan tentang diri manusia yang secara asasi dan prinsip membedakannya dengan makhluk lainnya. Hati Nurani adalah pemancaran keinginan pada kebenaran dengan memenuhi hati Nurani seseorang berada dalam fitranya sebagai manusia sejati, hal itu akan bermakna jika di ekspresikan dalam kerja-kerja manusia.

 

Nilai Kemanusian dalam Undang-Undang Dasar 1945 yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpa darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum,mencerdaskan kehidupan bangsa, ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dalam undang – undang tertuang jelas nilai kemanusiaan bagaimana kita sebagai guru mengedepankan kemerdekan dalam mencerdaskan anak bangsa. Hendaklah sebagai pemimpin pembelajaran kita mengimplementasikan nilai kemanusiaan dalam Pendidikan dengan cara membantu murid memahami dan menemukan kompetensi mereka secara merdeka dan Bahagia.

Ada tiga prinsip pengambilan keputusan yang bisa kita pilih sebagai pemimpin pembelajaran dalam pengambilan keputusan yaitu Berfikir berbasis hasil akhir, Berfikir berbasis peraturan dan Berfikir berbasis rasa peduli. Memutuskan tindakan yang akan diambil berdasarkan ketiga prinsip pengambilan keputusan akan memuarakan hasil keputusan terbaik yang berpihak pada murid.

MEMBIMBING MURID DENGAN CARA COACHING

Kita menyadari Bersama bahwa murid kita bukan lah kertas kosong, mereka hadir dengan berbagai latar belakang, kemampuan dan kompetensi. Tugas guru adalah menjadikan latar belakang yang berbeda itu sebagai pondasi yang kuat untuk mengembangkan kompetensi murid yang beragam. Guru juga memiliki tugas untuk melejitkan potensi murid untuk menghadapi dunia dan terjun pada masyarakat dengan Bahagia. Salah satu kemampuan yang dibutuhkan dalam melejitkan potensi murid adalah kemampuan Coaching. Coaching adalah kegiatan percakapan yang menstimulasi pemikiran Coachee dan memberdayakan potensi coachee. Mengapa keterampilan Coaching? Karena murid kita adalah sosok yang merdeka, sosok yang mampu menentukan arah dan tujuan kompetensi mereka sendiri mereka hanya memerlukan dorongan dan arahan sehingga mereka menemukan sendiri solusi dari setiap permasalahan yang mereka hadapi. Kita sebagai guru hanya mengarahkan, keputusan akhir tetaplah ditentukan oleh murid itu sendiri. Contoh coaching bisa dilihat pada link berikut https://www.youtube.com/watch?v=AqGfy5IPGkM&t=295s .

 

MEMBAHASAKAN STUDI KASUS YANG FOKUS PADA MASALAH MORAL ATAU ETIKA KEMBALI KEPADA NILAI-NILAI YANG DIANUT SEORANG PENDIDIK.

Etika terkait dengan karsa karena manusia memiliki kesadaran moral. Akal dan moral dua dimensi manusia yang saling berkaitan” Dari kutipan tersebut kita bisa menarik kesimpulan bahwa karsa merupakan suatu unsur yang tidak terpisahkan dari perilaku manusia.  Karsa ini pun berhubungan dengan nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang dianut oleh seseorang, disadari atau pun tidak. Nilai-nilai atau prinsip-prinsip inilah yang mendasari pemikiran seseorang dalam mengambil suatu keputusan yang mengandung unsur dilema etika. Etika tentunya bersifat relatif dan bergantung pada kondisi dan situasi, dan tidak ada aturan baku yang berlaku. Tentunya ada prinsip-prinsip yang lain, namun ketiga prinsip di sini adalah yang paling sering dikenali dan digunakan. Ketiga prinsip tersebut yaitu Berfikir berbasis hasil akhir, Berfikir berbasis peraturan dan Berfikir berbasis rasa peduli. Untuk mampu menuntun murid menyelesaikan masalah nya pemimpin pembelajaran harus bisa membedakan Dilema etika dan bujukan moral. Dilema Etika adalah kondisi Ketika kita dihadapkan pada pilihan Benar lawan Benar sedangkan Bujukan moral Adalah Pilihan Benar Lawan Salah. Pertanyaan nya sebagai guru kita berada pada posisi mana dalam pengambilan keputusan? Dilema etika kah? Atau hanya bujukan moral? Tentunya akan Kembali pada diri kita masing masing. Nilai – nilai dan prinsip apa yang melekat pada diri kita.

PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG TEPAT DENGAN TERCIPTANYA LINGKUNGAN YANG POSITIF, KONDUSIF, AMAN DAN NYAMAN

Menciptakan kondisi lingkungan positif, kondusif, aman dan nyaman dalam pembelajaran bukan hal yang mudah semudah kita berteori. Dibutuhkan guru yang reflektif yang mampu mendekatkan diri mereka pada kondisi ini. Pemimpin pembelajaran harus punya cara agar kondisi ini bisa tercapai.  Dari beberapa cara yang ada yang akan kita bahas disini adalah pembelajaran berdiferensiasi.

Pembelajaran berdifrensiasi adalah pembelajaran efektif yang memberikan beragam cara kepada murid agar murid mampu memahami informasi baru walaupun dikelas siswa terdiri dari berbagai karakter yang beraneka ragam. di harapkan dalam pembelajaran berdiferensiasi murid mampu mendapatka konten, mengolah, membangun, atau menalar gagasan dan mengembangkan produk pembelajaran dengan efektif ditengah keberagaman murid didalam satu kelas. Pembelajaran berdiferensiasi juga meminimalis adanya kastanisasi yang membedakan murid. Dalam pembelajaran berdiferensiasi guru mampu menyajikan materi sesuai dengan kebutuhan murid.

Dalam Pembelajaran Berdiferensiasi peran dan kreatifitas guru dalam mengelala kelas sangat dibutuhkan agar mampu menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan mampu mengembangkan kompetensi masing masing murid sesua dengan keunikan dan kemampuannya masing masing. 

untuk mencapai pembelajaran berdiferensiasi menurut tomlinson ( 2.000 ) ada empat karakteristik pembelajaran berdiferensiasi

1. Pembelajaran merupakan konsep dan prinsip pemberian dorongan

2. penilaian berkelanjutan dengan kesiapan dan perkembangan belajar siswa dipadukan kedalam kurikulum

3. digunakannya pengelompokkan secara fleksibel dan konsisten

4. Siswa Secara aktif bereksplorasi dibawah bimbingan dan arahan guru.

 

KESULITAN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

Pada umumnya kesulitan dalam pengambilan keputusan terletak pada kondisi lingkungan yang tidak sepenuhnya paham tentang dilema etika, Pendidikan masih didominasi oleh berbagai kepentingan sehingga sebagai pemimpin pembelajaran guru terkadang kehilangan power untuk tetap pada prinsip yang semestinya dipegang. yang perlu dilakukan lebih awal adalah memerdekakan guru terlebih dahulu, merdeka tidak selalu berhubungan dengan kesejahteraan finansial melainkan meberikan hak sepenuhnya guru sebagai pemimpin pembelajaran yang bertanggung jawab atas masa depan bangsa, hindarkan Pendidikan pada kepentingan politisasi agar guru tetap pada koridornya sebagai pemimpin pembelajaran yang diguguh dan ditiru.

 

KEPUTUSAN YANG BERMUARA PADA MASA DEPAN MURID.

Sebagai guru perjuangan tidaklah mudah, menyatukan pandangan manusia yang berbeda latar belakang tak semudah membalikkan telapak tangan namun Allah telah memilih kita menjadi penentu masa depan anak, sebagai tongkat estafet kemajuan negara hendaklah kita dedikasikan diri dan hidup kita untuk  menentukan keputusan yang betul -betul bermuara pada kebaikan dan masa depan murid kita. Murid adalah masa depan kita dan negara kita kelak, serta penerus perjuangan kita maka berikanlah yang terbaik untuk aset kita dimasa depan.

SALAM SEHAT DAN BAHAGIA

 

                                                                                                                   Penulis

 

                                                                                                                   Selfi Suhesti

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KOMPONEN – KOMPONEN PENDIDIKAN DAN CARA PENANGANANNYA

  Berbicara masalah komponen – komponen Pendidikan dan cara penanganannya terlebih dahulu kita bahas apasih yang dimaksud komponen?.   Kompo...