Kamis, 26 November 2020

Koneksi Antar Materi modul 1.3.a.9

MERDEKA BELAJAR



Anak-anak hidup dan tumbuh sesuai kodratnya sendiri.
Pendidik hanya dapat merawat dan menuntuntumbuhnya kodrat itu.”

Ki Hajar Dewantara




Untuk Menciptakan merdeka belajar seorang guru harus memiliki Visi, Kenapa? Karena visi merupakan penunjuk arah untuk mencapai tujuan dan impian. Menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman, memberikan pembelajaran yang bermakna tentulah menjadi keinginan kita semua sebagai pendidik. Namun untuk bisa mencapai impian tersebut dibutuhkan pemikiran reflektif untuk terus belajar dan menggali kemampuan kita sebagai guru. Kita harus terus bergerak maju menyesuaikan zaman bukan tergilas oleh zaman. 

Perubahan yang positif dan konstruktif di sekolah biasanya membutuhkan waktu dan bersifat gradual ( Bertahap ) Oleh karena itu, sebagai pemimpin, guru penggerak hendaknya terus berlatih mengelola diri sendiri sambil terus berupaya menggerakkan orang lain yang berada di bawah pengaruhnya untuk menjalani proses bersama-sama. Hal ini perlu dilakukan dengan niatan belajar yang tulus demi mewujudkan visi sekolah.

Dibutuhkan kerjasama dan keinginan untuk berkalaborasi oleh seluruh warga sekolah untuk menciptakan merdeka belajar disekolah. Kita  akan mengeksplorasi paradigma yang disebut Inkuiri Apresiatif (IA). IA dikenal sebagai pendekatan manajemen perubahan yang kolaboratif dan berbasis kekuatan. Konsep IA ini pertama kali dikembangkan oleh David Cooperrider (Noble & McGrath, 2016).

IA menggunakan prinsip-prinsip utama psikologi positif dan pendidikan positif. Pendekatan IA percaya bahwa setiap orang memiliki inti positif yang dapat memberikan kontribusi pada keberhasilan. Inti positif ini merupakan potensi dan aset organisasi. Dengan demikian, dalam implementasinya, IA dimulai dengan menggali hal-hal positif, keberhasilan yang telah dicapai dan kekuatan yang dimiliki organisasi,  sebelum organisasi menapak pada tahap selanjutnya dalam melakukan perencanaan perubahan.Sedangkan untuk melakukan perencanaan kita harus tau siapa saja pemangku kepentingan dan apaperan dari semua pemangku kepentingan. Pemangku Kepentingan itu sendiri meliputi Pihak Internal Yaitu Dinas Pendidikan, Cabang Dinas Pendidikan, Pengawas Pembina, Kepala Sekolah,  Wakasek , Pendidik / Guru, Guru Bk, Tenaga Kependidikan, Siswa. Sedangkan  Pihak Eksternal Meliputi Komite Sekolah, Orang Tua Siswa, Media Massa, Lsm, Instansi Terkait.

 



Inkuiri apresiatif adalah sebuah pendekatan kolaboratif untuk mengetahui kondisi suatu organisasi atau komunitas dalam mengembangkan perilaku suatu organisasi melalui pengajuan pertanyaan yang tersusun dalam tahapan BAGJA dan dijalankan dalam suasana yang positif dan apresiatif. Lima tahapan utama yang dijalankan dalam akronim BAGJA tersebut adalah:

1. Buat pertanyaan utama sebagai penentu arah penelurusan terkait perubahan yang kita inginkan, misal:

2. Ambil pelajaran ini, dilakukan setelah pertanyaan utama disepakati. Bagian ini akan menuntun mengambil pelajaran dari pengalaman individu atau kelompok baik dalam unsur yang berbeda maupun sama.

3. Gali mimpi bersama, dalam tahapan ini komunitas sekolah akan menggali mimpi sebagai keadaan ideal yang diinginkan dengan digambarkan secara rinci melalui sebuah narasi dan diperlukan pertanyaan-pertanyaan pemandu dalam penyusunan narasi

4. Jabarkan rencana untuk mencapai gambaran yang diinginkan. Tahapan ini akan mengidentifikasi tindakan yang diperlukan dan mengambil keputusan-keputusan.  Ketika perencanaan awal kita perlu membuat pertanyaan-pertanyaan untuk membantu penyusunan rencana agar lebih konkret

 

5.  Atur Eksekusi, tahapan ini membantu transformasi rencana menjadi nyata. Diperlukan pertanyaan-pertanyaan yang dapat membantu memutuskan peran dan  kesepakatan-kesepakatan pelaksanaan

 



 

                                                                            Tanabatue, 25 November 2020

 

                                                                             Selfi Suhesti

Jumat, 13 November 2020

MENGAITKAN NILAI-NILAI DAN PERAN GURU PENGGERAK BAIK DENGAN SEMUA MATERI YANG TELAH DIPELAJARI DALAM MODUL 1.2 MAUPUN MATERI LAIN YANG RELEVAN DI LUAR MODUL 1.2 DEMI PENUMBUHAN MURID MERDEKA BELAJAR.

 Bismillahirahmani Rahim

Pada artikel ini saya akan membahas tentang keterkaitan antar materi yang ada pada modul 1.2. pada modul ini kita mempelajari tentang karakter, peran dan nilai-nilai guru penggerak.

KARAKTER GURU PENGGERAK

Perbicara masalah karakter kita tidak bisa terlepas dari pemahaman masyarakat luas bahwa seorang guru haruslah mempunyai karakter yang baik, hal ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi kita sebagaiseorang guru untuk menjaga citra baik kita sebagai pendidik.

Karakter tumbuh melalui peristiwa-peristiwa yang didasari oleh kepercayaan dan pola pikir. Menurut diagram identitas gunung es karakter manusia yang tampak dipermukaan hanyalah 12 % sedangan 88 % persennya itu berada dibawah sadar kita, artinya bahwa pola pikir, kepercayaan dan  nilai nilai inilah yang sangat berperan penting dan akhirnya menghasilkan sebuah kebiasaan.

Seorang guru harus mampu mengolah emosinya agar dalam pengambilan keputusan pada saat proses belajar mengajar betul-betul berpihak pada anak. Kecerdasan Emosi mengenali bagaimana diri ‘melihat’ ancaman kemudian melawan dorongan keinginan untuk masuk dalam mekanisme marah, menyalahkan, mengamuk, nyinyir,menyangkal, apatis, dll.

 

 

 



 

PERAN GURU PENGGERAK

 

Guru yang baik belum tentu guru penggerak, tapi guru penggerak sudah pasti guru penggerak, seorang gur penggerak dituntut memiliki kemampuan yang baik dibading guru pada umumnya. Berikut adalah peran guru penggerak untuk menciptakan merdeka belajar.

·         Mampu Mendorong prestasi akademik peserta didik

Seorang guru penggerak harus mampu menciptakan generasi hebat dimasa yang akan datang. Peran ini sangat berkaitan ert dengan profil pelajar pancasila yang mengharuskan siswa untuk bernalar kritis berbudi luhur dan berakhlak mulia

·         Mengajar Dengan kreatif

Seorang guru penggerak harus mampu menciptakan suasan dalam proses belajar mengajar, meninggalkan metode mengajar yang hanya berpusat pada guru beralih ke proses belajar mengajar yang berpusat pada murid

·         Mengembangkan diri secara aktif

Seorang guru penggerak atau guru yang baik harus selalu berinovasi untuk terus menggali kompetensinya dan terus belajar untuk menambah wawasan yang dimilikinya. Tidak boleh berpangku tangan menunggu ilmu menghapiri, namun harus berperan aktif menjemput ilmu agar bisa di terapkan pada peserta didiknya.

·         Mendorong tumbuh kembang murid secara holistik

Guru penggerak memberikan pembelajaran kepada siswa sesuai profil pancasila dan berdasar pada profil pancasila, mendorong tumbuh kembang anak, menggali potensi peserta didiknya, memberikan kemerdekaan belajar pada peserta didik namun tetap pada koridornya dan tetap memegang teguh budi pekerti luhur.

·         Menjadi Coach untuk guru laindalam pembelajaran yang berpusat pada murid

·         Menjadi teladan dan agen transformasi bagi ekosistem pendidikan

 

 



 

 






NILAI-NILAI GURU PENGGERAK

a.       Mandiri

Seorang guru penggerak harus mandiri, mampu berdiri sendiri dan tidak bergantung pada orang lain,  mampu menciptakan suasana belajar yang kondusif dan nyaman bagi peserta didiknya.

b.      Reflektif

Guru penggerak harus mampu berpikir secara terus-menerus dan mendalam, demi mencapai keterampilan berpikir tertentu, untuk dapat mengambil suatu keputusan yang tepat. Dalam mencerdaskan anak bangsa guru penggerak harus selalu mengasah kemampuannya secara terus-menerus, selalu mau mengikuti perkembangan zaman sehingga mampu memberikan tuntunan pada siswanya sesuai zaman dan kompetensi yang dimiliki anak

c.       Kalaborasi

Pada nilai ini guru penggerak diharapkan mampu bekerjasama, berinteraksi,berkompromi dengan beberapa elemen yang terkait baik individu, lembaga dan atau pihak-pihak yang terlibat secara langsung dan tidak langsung dengan program guru penggerak ini.

d.       Inovatif

Nilai inovatif sangat berperan penting dalam menciptakan guru penggerak yang benar - benar ingin bergerak menjadi agen perubahan, seorang guru penggerak harus bisa menemukan ide ide kreatif agar peserta didiknya mampu menyerap pembelajaran yang diberikan, mampu meberikan pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada murid namun tetap berpegang teguh pada budi pekerti dan profil pancasila.

e.      Merdeka Belajar

Menurut menteri pendidikan Nadiem Anwar Makarim esensi kemerdekaan berfikir harus didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya pada siswa-siswi. Nantinya proses belajar mengajar tak harus dilakukan dalam kelas namun boleh dilakukan di luar kelas. Nuansa pembelajaran akan lebih nyaman, karena murid dapat berdiskusi lebih dengan guru, belajar dengan outing class, dan tidak hanya mendengarkan penjelasan guru, tetapi lebih membentuk karakter peserta didik yang berani, mandiri, cerdik dalam bergaul, beradab, sopan, berkompetensi, dan tidak hanya mengandalkan sistem ranking yang menurut beberapa survei hanya meresahkan anak dan orang tua saja, karena sebenarnya setiap anak memiliki bakat dan kecerdasannya dalam bidang masing-masing. Nantinya, akan terbentuk para pelajar yang siap kerja dan kompeten, serta berbudi luhur di lingkungan masyarakat.











                                                                                                                                                                                                                                                                                               

 

                                               



Dalam dunia pendidikan terutama dalam kegiatan belajar kelangsungan dan keberhasilan proses belajar mengajar tidak hanya dipengaruhi oleh faktor kecerdasan  intelektual saja, namun kecerdasan emosional juga tidak kalah penting dalam menentukan hasil belajar seseorang. Diantara kecerdasan emosional adalah kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol keresahan diri, mengatur suasana hati, berempati dan bekerjasama, nach inilah gunanya motivasi intrinsic menumbuhkan kekuatan dari dalam diri anak, menanamkan pemahaman bahwa mereka punya kekuatannya masing masing, mereka mempunyai kelebihannya masing masing sehingga meskipun dalam kondisi yang berbeda peserta didik akan berhasil sesuai dengan kemampuannya dan kelebihan mereka.

Sebagai calon guru penggerak saya akan berusaha untuk menjadi guru yang dapat menuntun peserta didik, berkarakter baik, mampu mengolah emosi dan mampu memanfaatkan fungsi otak dalam berfikir cepat maupun berfikir lambat agar menghasilkan keputusan bijak dalam memberikan merdeka belajar pada peserta didik. Berusa sekuat tenaga untuk mengamalkan nilai-nilai guru penggerak yang berlandaskan profil pancasila agar mampu menjadi teladan bagi peserta didik.

 

                                                                    Tanabatue, 13 November 2020

 

                                                                     Selfi Suhesti, S.Pd

KOMPONEN – KOMPONEN PENDIDIKAN DAN CARA PENANGANANNYA

  Berbicara masalah komponen – komponen Pendidikan dan cara penanganannya terlebih dahulu kita bahas apasih yang dimaksud komponen?.   Kompo...