Berbicara masalah komponen – komponen Pendidikan dan cara penanganannya terlebih dahulu kita bahas apasih yang dimaksud komponen?. Komponen adalah bagian dari keseluruhan atau unsur yang membentuk suatu sistem atau kesatuan. Komponen pendidikan berarti bagian-bagian dari sistem proses pendidikan, yang menentukan berhasil dan tidaknya atau ada dan tidaknya proses pendidikan. Bahkan dapat dikatakan bahwa untuk berlangsungnya proses kerja pendidikan diperlukan keberadaan komponen-komponen tersebut.
Komponen – Komponen Pendidikan
itu sendiri terdiri dari Tujuan Pendidikan, peserta didik / Siswa, pendidik,
orang tua, Guru, komunikasi asertif antara pendidik dan peserta didik, isi Pendidikan,
dan lingkungan belajar yang berpihak pada peserta didik. Baik kita akan bahas
satu persatu cara penangan dari seluruh komponen-komponen Pendidikan.
1.
Tujuan Pendidikan
Di dalam UU. No. 20 Tahun 2003 Tentang sistem
pendidikan nasional pasal 3 disebutkan tentang tujuan pendidikan yakni
mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri serta menjadi warga negara yang demokratis juga bertanggung
jawab.
Jelas tertuang dalam Undang -undang bahwa
tujuan Pendidikan itu sendiri adalah mengarahkan pada pengembangan potensi peserta
didik, ini sejalan dengan filosofi pemikiran Kihajar Dewantara yang
menginginkan pendidik menuntun koderat yang sudah ada pada diri setiap anak
agar berkembang dan Bahagia.
2.
Peserta Didik / Siswa
Siswa adalah istilah bagi peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Siswa adalah komponen masukan dalam sistem pendidikan, yang selanjutnya
diproses dalam proses pendidikan, sehingga menjadi manusia yang berkualitas
sesuai dengan tujuan pendidikan nasional. Sebagai suatu komponen pendidikan, siswa
dapat ditinjau dari berbagai pendekatan, antara lain: pendekatan sosial,
pendekatan psikologis, dan pendekatan edukatif/pedagogis.
3. Pendidik
Pendidik
yang kita bahas disini bukan hanya sebatas pendidik disekolah saja melainkan
semua pendidik yang bertanggung jawab terhadap perkembangan anak. Pendidik adalah orang dewasa yang
membimbing anak agar si anak tersebut bisa menuju ke arah kedewasaan. Pendidik
juga bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasarannya adalah
anak didik.
Dari substansinya pendidik bukan hanya guru yang
memngajar disekolah formal melainkan pendidik itu dimulai dari orang tua
sebagai guru pertama dirumah, pemerintah setempat berperan sebagai pendidik
dilingkungan tempat tinggal anak dan Guru disekolah sebagai pendidik formal
dilingkungan sekolah. Semua memiliki peran dan penanggung jawab dalam memberikan
bimbingan pada anak.
4. Orang
Tua
Pendidikan
pertama anak adalah dari rumah. Sedangkan pendidik pertama adalah orangtua. Setelah
anak lahir, orang tua (ayah dan ibu), dengan secara wajar alamiah dan kodrati
mereka menjadi pendidik. Orangtua secara wajar langsung menjadi pendidik karena
pada kenyataannya anak lahir dalam keadaan tidak berdaya. Ketidakberdayaan anak
terutama dalam dua hal, yaitu tidak berdaya untuk mengurus dirinya sendiri, dan
tidak berdaya untuk mengembangkan diri sendiri. Karena itu memerlukan bantuan
orang lain, dan tentunya harus orang dewasa.
5. Guru
Guru adalah mereka yang diberi tugas dan berprofesi menjadi pendidik, misalnya guru di sekolah.
Untuk menjadi seorang pendidik, ada beberapa hal yang harus
dimiliki seorang guru:
Memiliki
kedewasaan, Mampu menjadi teladan bagi murid, Mampu menghayati kehidupan anak,
serta bersedia membantunya, Mampu mengikuti keadaan kejiwaan dan perkembangan
anak didik, Mampu mengenal masing-masing anak sebagai pribadi, Memiliki pribadi
yang terpuji.
6. Komunikasi
Asetif Antara Pendidik dan Peserta didik
komunikasi
asertif adalah strategi komunikasi dengan penyampaian secara terbuka serta
menjaga rasa hormat kepada orang lain. Komunikasi asertif antara pendidik dan
peserta didik sangat dibutuhkan agar pendidik mampu memetakan kompetensi murid
lalu mengarahkan kompetensi murid tetap berkembang.
7. Isi
Pendidikan
Isi
pendidikan memiliki kaitan yang erat dengan tujuan pendidikan. Untuk mencapai
tujuan pendidikan perlu disampaikan kepada peserta didik isi/bahan yang
biasanya disebut kurikulum dalam pendidikan formal. Isi pendidikan berkaitan
dengan tujuan pendidikan, dan berkaitan dengan manusia ideal yang dicita-citakan.
Untuk mencapai manusia yang ideal yang berkembang keseluruhan sosial, susila
dan individu sebagai hakikat manusia perlu diisi dengan bahan pendidikan.
Macam-macam isi pendidikan tersebut terdiri dari pendidikan agama., pendidikan
moril, pendidikan estetis, pendidikan sosial, pendidikan civic, pendidikan
intelektual, pendidikan keterampilan dan peindidikan jasmani.
8. Lingkungan
Belajar Yang berpihak Pada Peserta Didik
Lingkungan
belajar adalah semua kondisi yang mempengaruhi tingkah laku subjek yang
terlibat didalam pembelajaran, terutama guru dan peserta didik sebagai ujung
tombak proses pembelajaran disekolah. Lingkungan belajar yang kondusif sangat
mempengaruhi proses tumbuh kembangnyakualitas guru dan peserta didik yang ada
di sekolah. Pengelolaan kelas merupakan sebuah upayauntuk mewujudkan suatu
kondisi proses atau kegiatan belajar mengajar yang efektif. Pengelolaankelas
merupakan salah satu upaya untuk menciptakan lingkungan kelas yang kondusif.
Kelaskondusif dimaksudkan agar proses pembelajaran dapat menjadi lebih
terkontrol dan memberikanrasa nyaman bagi siswa dari sisi psikologis dan
kesiapan siswa dalam belajar. Banyak faktor yangmenyebabkan kelas menjadi tidak
kondusif. Solusi mengatasi persoalan kelas tidak kondusif dapatdilakukan dengan
mengatur settingan kelas, menentukan strategi, gaya komunikasi termasukmemahami
psikologis siswa dalam proses belajar.
Tanabatue,
11 Juni 2021
Penulis