PENGELOLAAN
PROGRAM BERDAMPAK PADA MURID
Hal-hal menarik pada modul 3.3 pengelolan Program
yang berdampak pada murid
Peyusunan program dengan menggunakan tahapan
BAGJA yang merupakan Kontekstualisasi dari Konsep 5D ( Define, Discovery,
Dream, Design, Destiny/Deliver ) atau lebih mudah kita pahami dengan Buat pertanyaan, Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, Atur eksekusi.
Dalam Penyusunan Program yang berdampak pada
murid juga membutuhkan Strategi yang digunakan untuk memonitoring dan
mengevaluasi program sekolah strategi ini disebut MELR yang merupakan akronim
dari Monitoring, Evaliation, Learning and Reporting.
Penyusunan Program berdampak pada murid tentulah memiliki
resiko sehingga dalam penyusunannya dibutuhkan keterampilan manajemen resiko. Manajemen
risiko adalah metode yang tersusun secara logis dan sistematis dari suatu
rangkaian kegiatan; penetapan konteks, identifikasi,analisa, evaluasi,
pengendalian serta komunikasi risiko. Risiko merupakan sesuatu yang memiliki
dampak terhadap pencapaian tujuan organisasi. beberapa tipe risiko di lembaga
pendidikan, meliputi:
1.
Risiko
Strategis, merupakan risiko yang berpengaruh terhadap kemampuan
organisasi mencapai tujuan
2.
3Risiko
Keuangan, merupakan risiko yang mungkin akan berakibat berkurangnya aset
3.
Risiko
operasional, merupakan risiko yang berdampak pada kelangsungan proses manajemen
4.
Risiko
pemenuhan, merupakan risiko yang berdampak pada kemampuan proses dan prosuderal
internal untuk memenuhi hukum dan peraturan yang berlaku
5.
Risiko
Reputasi, merupakan risiko yang berdampak pada reputasi dan merek lembaga.
(Princewatercoper, 2003)
kaitan antara pemetaan sumber daya dengan perencanaan program
sekolah yang berdampak pada murid
Pemetaan
sumber daya yang ada disekolah sangat penting dilakukan untuk menentukan Langkah
apa yang paling tepat dalam perencanaan program sekolah yang berdampak pada
murid, dengan mengetahui Aset-aset yang ada mampu melibatkan semua ekosistem
yang ada disekolah sehingga tercipta sebuah program yang benar – benar sesuai
dengan kebutuhan murid disekolah. Dengan adanyanya pemetaan sumber daya kita
mampu berfikir berbasis asset sehingga focus kita tertumpu pada kekuatan yang ada
dan membuat kekurangan menjadi tidak berarti.
Materi
yang Berkaitan Dengan Modul 3.3 Pengelolaan Program Yang Berdampak Pada Murid
Materi
– Materi yang berkaitan pada pengelolaan program yang berdampak pada murid
adalah, filosofi Pemikiran Kihajar dewantara, Peran Guru Penggerak, Visi Guru
Penggerak, Budaya Positif, Pembelajaran Berdiferensiasi, Pembelajaran Sosial emosional,
Coaching, Pengambilan keputusan sebagai pemimpin Pembelajran, pemimpin dalam
pengelolaan sumber daya. Dari keterkaitan semua materi tersebut dapat
disimpulkan bahwa semua modul yang ada sangat berkaitan erat dengan program yang
berdampak pada murid, karena muara modul ini adalah adanya produk program yang
bisa berdampak pada hasil belajar murid.
Kaitan
Semua Materi dan Peran Sebagai Guru Penggerak
Dalam
dunia pendidikan terutama dalam kegiatan belajar bahwa kelangsungan dan
keberhasilan proses belajar mengajar tidak hanya dipengaruhi oleh faktor
kecerdasan intelektual saja, namun kecerdasan emosional juga tidak kalah
penting dalam menentukan hasil belajar seseorang. Diantara kecerdasan emosional
adalah kemampuan memotivasi diri sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol
keresahan diri, mengatur suasana hati, berempati dan bekerjasama, nach inilah
gunanya motivasi intrinsic menumbuhkan kekuatan dari dalam diri anak,
menanamkan pemahaman bahwa mereka punya kekuatannya masing masing, mereka
mempunyai kelebihannya masing masing sehingga meskipun dalam kondisi yang
berbeda peserta didik akan berhasil sesuai dengan kemampuannya dan kelebihan mereka.
Guru
adalah tukang kebun, yang merawat tumbuhnya nilai-nilai kebaikan di dalam diri
murid-muridnya. Guru memiliki kesempatan untuk mengembangkan lingkungan dimana
murid berproses menumbuhkan nilai-nilai dirinya tersebut. Guru dapat
mengembangkan lingkungan yang sifatnya fisik (ekstrinsik) maupun yang sifatnya
psikis (intrinsik).
Peran
guru penggerak adalah memimpin pembelajaran yang mendorong tumbuh kembang murid
secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk
mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat pada kepada murid, serta menjadi
teladan dan agen trasformasi ekosistem Pendidikan demi terwujudnya profil
pelajar Pancasila. Semua materi merupakan modal utama bagi seorang guru
penggerak, sehingga pengaplikasian semua materi pada modul akan menghasilkan
program sekolah yang benar-benar berpusat pada murid.
SALAM
SEHAT DAN BAHAGIA
Tanabatue, 1 Juni 2021
Penulis
Selfi
Suhesti